Apa Gaya Menjual Anda???

Proses Selling

Menjual tidak hanya terbatas pada proses menawarkan sebuah produk atau jasa saja, melainkan termasuk juga terampil berkomunikasi dengan efektif dan mampu mempengaruhi orang lain sehingga mereka bersedia menerima ide pemikiran kita dan dengan sukarela melakukan apa yang kita sarankan.

Dalam hidup sehari hari, kita selalu terlibat dalam proses selling tanpa bisa dihindari, misalnya ketika seorang ibu menyuruh anaknya untuk mandi, makan dan mengerjakan PR sekolah, secara tidak langsung sang ibu sudah menjual sebuah saran supaya sang anak setuju untuk pergi mandi, makan dan mengerjakan PR nya, atau ketika anda mengajak teman teman untuk clubbing di café kesukaan anda, anda sudah menjual kepada teman anda, yaitu ide dan keinginan anda untuk clubbing di café tersebut.

Bahkan ketika anda ditawarkan sebuah produk dan menolak untuk membeli, anda juga sudah menjual, yaitu anda menjual alasan kenapa anda tidak mau membelinya.

Dalam proses selling, setiap orang memiliki strategi yang berbeda sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental masing masing.

Strategi Menjual

Kalau dilihat dari pendekatannya, strategi atau gaya menjual yang biasa kita temukan bisa dikategorikan sebagai berikut:

1. Gaya Mengemis dan Memohon Belas Kasihan, strategi ini sangat tidak efektif karena kita sama sekali tidak memiliki kendali dan hanya menggantungkan keberuntungan kita pada belas kasihan prospek.
Biasanya cara ini digunakan oleh anak2 ketika meminta sesuatu pada orang tuanya, tapi dalam praktek sehari hari kita masih juga menemukan cara tersebut pada orang dewasa dan pada sales tertentu, pendekatan dengan gaya ini bisa kita kenali dari gayanya yang khas seperti "tolonglah pak/bu, ini kan sudah mau tutup bulan dan target saya masih belum tercapai…", atau "tolong dibantu… saya kan memiliki 3 orang anak yang harus saya nafkahi…" dsb… dsb…

2. Gaya Maksa, strategi ini sering anda jumpai pada direct selling, dimana para sales ngotot dan memaksa meskipun sang prospek sudah menjelaskan tidak ada kebutuhan dan tidak tertarik untuk membeli, meski relatif lebih baik daripada yang no 1, tetap saja strategi ini kurang efektif, justru kebanyakan prospek akan kapok dan trauma karena cara pendekatan yang maksa ini, dan cara inilah juga yang memunculkan persepsi negatif terhadap profesi sebagai sales, sehingga
banyak sales yang menjadi kurang pede dan menyebut dirinya dengan
sebutan "tenaga marketing", bukan sales.

3. Memberi Perintah, meski lebih efektif dari 2 gaya sebelumnya, tetap saja pendekatan ini tidak fleksibel, karena untuk memberikan instruksi atau perintah, kita membutuhkan otoritas, kekuasaan, pesona dan karisma, dan begitu kita berada diluar daerah kekuasaan kita, pendekatan tersebut sudah sulit untuk diterapkan.

4. Melakukan Negosiasi, syarat untuk bisa melakukan negosiasi adalah anda harus memiliki posisi tawar yang minimal seimbang dengan prospek, dan biasanya dalam negosiasi ada beberapa hal penting yang  harus anda korbankan, "Jika anda memberi ini… maka saya akan memberikan itu.. dan itu… dan itu…"

5. Pendekatan Persuasif, yaitu strategi membujuk dan mempengaruhi dengan menggunakan pengetahuan tentang psikologi dan perilaku manusia, dibandingkan dengan pendekatan sebelumnya, pendekatan ini jauh lebih fleksibel dan bisa digunakan kapan saja meskipun posisi tawar kita lemah.

6. Pendekatan dengan HypnoPersuasion, karena hypnosis adalah sebuah seni berkomunikasi dengan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, maka sekarang metoda hypnosis juga digunakan dalam proses selling dengan  hasil yang terkadang menakjubkan.

Dalam pendekatan ini seorang sales sudah menguasai metoda HypnoPersuasion ini mampu mengontrol suasana hati dan pikiran prospek, mengontrol arah pembicaraan, memunculkan kebutuhan &
keinginan membeli pada level bawah sadar prospek sehingga mampu
meminimalkan keberatan, karena prospek akan merasa ide dan keputusan membeli tersebut berasal dari dirinya sendiri.

Berdasarkan gaya pendekatan diatas, anda termasuk tipe yang mana?

Action Tips:

Berikut ini tips yang bisa anda lakukan untuk menerapkan konsep diatas dalam hidup sehari hari:

1. Sadar bahwa ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, secara  tidak langsung kita sudah terlibat dalam proses menjual, apakah itu mengutarakan sebuah ide atau pendapat, memberikan saran maupun mengungkapkan keinginan & harapan kita.
2. Seandainya profesi anda adalah sebagai seorang Sales, anda boleh berbangga hati, karena sebagus apapun produk yang dihasilkan, sebuah
perusahaan tidak bisa jalan dan bekembang tanpa kontribusi dari para
sales. Disamping peran penting sales dalam distribusi sebuah produk,  sales juga berjasa dalam mengedukasi dan memberikan informasi up to date tentang perkembangan terbaru dalam sebuah bidang industri tertentu, jadi bisa dikatakan bahwa para customer tergantung dan belajar secara tidak langsung dari sales (karena keterbatasan waktu untuk mencari informasi baru), tidak terkecuali apakah customernya seorang dokter, insiyur atau pemilik sebuah perusahaan.
3. Analisa strategi menjual yang biasa anda gunakan, apakah efektif dan sudah optimal? Adakah yang harus diubah? Apa yang paling pintar  anda lakuka? Dan apa yang harus anda pelajari?
4. Tingkatkan keterampilan berkomunikasi anda dengan belajar metoda
berkomunikasi yang efektif dan persuasif, dan metoda HypnoPersuasion
bisa memberikan alternatif yang menarik dan mudah dipelajari dengan
cepat.

Semoga bermanfaat.
Sukses Tanpa Batas…!!!

Source:
Dipl. -Betr. Psych. Awie Suwandi MCH.
Hyposis Life Coach & Hypnotherapist
www.AwieSuwandi.com
LihatTutupKomentar