Bung Tomo dan Pertempuran Surabaya November 1945

Tertarik dengan quote rekan Handojo Soetanto :
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga! (pidato Bung Tomo)

Berikut saya sarikan siapa Bung Tomo dan cuplikan seperti apa yang dihadapai pasukan Indonesia pada Pertempuran Surabaya.

Bung Tomo Lead pertempuran yang menyebabkan tewasnya Jenderal Sekutu. Setelah Brigadir Jenderal Mallaby tewas, disusul oleh tewasnya Mayor Jenderal Mansergh. Jenderal Mansergh dengan pasukan kelas top dari Divisi 5 yang top. Dia yang ngutus Divisi 5 tsb ke Surabaya. Divisi 5 tsb punya reputasi bagus, Divisi 5 ini sangat terkenal mengalahkan pasukan Marsekal Rommel, perwira Jerman yang legendaris ...

Setelah Letnan Jenderal Sir Phillip Christison mengeluarkan ancamannya, dalam waktu singkat Inggris menambah kekuatan mereka di Surabaya dalam jumlah sangat besar, mobilisasi militer Inggris terbesar setelah Perang Dunia II usai. Pada 1 November, Laksamana Muda Sir. W. Patterson, berangkat dari Jakarta dengan HMS Sussex dan  mendaratkan 1.500 Marinir di Surabaya. Mayor Jenderal Mansergh, Panglima 5th British-Indian Division, berangkat dari Malaysia memimpin pasukannya dan tiba di Surabaya tanggal 3 November 1945. Masuknya pasukan Divisi 5 yang berjumlah 24.000 tentara secara berangsur-angsur, sangat dirahasiakan. Divisi 5 ini sangat terkenal karena ikut dalam pertempuran di El Alamein, di mana pasukan Marsekal Rommel, perwira Jerman yang legendaris dikalahkan. Mansergh juga diperkuat dengan sisa pasukan Brigade 49 dari Divisi 23, kini di bawah pimpinan Kolonel Pugh, yang menggantikan Mallaby.
Mobilisasi militer Inggris terbesar setelah Perang Dunia II usai...

Bayangkan waktu itu yang di hadapi bung Tomo dkk adalah pasukan top Inggris. ...

http://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Surabaya:
Combatants
Initially British troops were 6,000-strong lightly-armed Indian soldiers from 49th Infantry Brigade of the 23rd Indian Division. When the battle reached its peak, British sent additional troops which consisted of 24,000 fully-armed soldiers from the 5th Indian Division, 24 Sherman tanks, 24 armed aircraft, 2 cruisers and 3 destroyers.[1]
Indonesian forces consisted of 20,000 soldiers from the newly-formed Tentara Keamanan Rakyat (TKR; People's Security Troops) and estimated 100,000-120,000 irregulars. TKR was formed by the former members of Peta, a semi-military organization during Japanese occupation. The irregulars consisted of pro-Independence mob, armed with rifles, swords, and spears. Some of their weapons were taken from the demoralized Japanese troops. [3]

Sbg perbandingan, saat Jepang/Yamashita menyerbu Malaysia dan Singapura, tentara Inggris di situ, kekuatannya 100ribu lebih, dibabat oleh pasukan Jepang dengan hanya 30rb pasukan (pasukan native Inggris).

Jadi lawan Bung Tomo tsb adalah:

  • Divisi 5 yang mengalahkan Pasukan Jerman (yang di Lead Marsekal Rommel) di Africa dan

  • Divisi 23 yang sukses di Burma melawan Pasukan Jepang.


Menurut Woodburn Kirby, korban di pihak tentara Inggris dari tanggal 10 sampai 22 November 1945 di Jawa tercatat 608 orang yang tewas, hilang atau luka-luka, dengan rincian sebagai berikut:

  • tewas  : 11 perwira dan 87 prajurit.

  • hilang  : 14 perwira dan 183 prajurit.


Hampir semua adalah korban pertempuran di Surabaya. Namun diduga, korban di pihak Inggris sebenarnya lebih tinggi, karena menurut Anthony James-Brett, korban di pihak Inggris dalam pertempuran tanggal 28 - 30 Oktober saja sudah mencapai 392 orang, yang tewas, luka-luka atau hilang (18 perwira dan 374 prajurit). Diperkirakan korban di pihak Inggris dalam pertempuran dari tanggal 28 Oktober - 28 November 1945 mencapai 1.500 orang yang tewas, luka-luka dan hilang.
Pihak Indonesia menyebut, bahwa sekitar 300 tentara Inggris asal India/Pakistan melakukan desersi dan bergabung dengan pihak Republik Indonesia.

Dapat dikatakan secara singkat di sini, alasan psikologis-emosional tersebut adalah:

  • Sekutu/Inggris sebagai super power pemenang Perang Dunia II, telah dipermalukan dengan terpaksa mengibarkan bendera putih, serta terancam akan hancur total;

  • Sekutu/Inggris sebagai tentara yang tangguh sangat dipermalukan, karena yang tewas adalah komandan brigade, seorang perwira tinggi;


Hebat bukan ? Monggo silakan dikomentari...

Source: berbagai sumber.
LihatTutupKomentar