Profile Ekonomi Indonesia 2009

Berikut adalah beberapa profile Ekonomi Indonesia:

  1. Indonesia Pasar lokal nya sangat besar, hasil produk & jasa beredar di pasar lokal sampai 60%-70%, sisanya export (export = minim).

  2. Transaksi Export Import yang menggunakan LC hanya 20% saja, sehingga sisanya adalah black market.

  3. Bahan baku yang harus import s/d 60-70% juga... wow :(

  4. PMA masih jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia

  5. Hampir 43% penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, 20% di sektor perdagangan/hotel/restoran.


Beberapa positif news dunia internasional terhadap ekonomi Indonesia:

  1. Perbaikan peringkat utang Indonesia, Moody's investor service 16 Sept 09: peringkat utang Indonesia untuk valas peringkat Ba3 beranjak menjadi Ba2

  2. Sejumlah publikasi, seperti The Economics (10 Sep 2009), special report: "Indonesia: A Golden Choice"

  3. Laporan Morgan Stanley, "BRIC should include Indonesia" telah mensejajarkan Indonesia dengan Brasil, Rusia, India dan China.

  4. Bank Dunia turut mengakui kinerja perekonomian Indonesia, dengan merevisi pertubuhan Indonesia dari 3.5% menjadi 4.3% pada 2009

  5. Yang lebih nyata adalah dengan masuknya Indonesia sbg Top 5 best economy dan masuknya Indonesia dalam G20 yang notabene merupakan kumpulan negara-negara penyumbang 85% PDB Dunia!


Bayangkan lagi jika Indonesia di urus dengan lebih baik, maka akan jadi WOW!

Amburadul aja sudah seperti ini pencapaiannya... :)

Saya berharap Indonesia dapat melahirkan regulasi perkonomian yang smart, proteksi terselubung juga tidak masalah, asalkan bisa memperbaiki 4 point profile di atas.

  1. Regulasi import harap memperhatikan Industri dalam negeri, jangan sampai malah menciptakan badai kebangkrutan industri dalam negeri

  2. Regulasi export harap tidak meloloskan export barang mentah! Harus finished good/barang jadi. Contoh: Export CPO di batasi, rubahlah jadi barang jadi spt kosmetik, branded minyak goreng, etc. Jangan malah export barang mentah, kemudian di produksi di China/India, kemudian diimport lagi untuk dipasarkan di Indonesia..., contoh (produk food dan kacang mete juga produk BBM)

  3. Lebih pandai dalam menciptakan iklim investasi di dalam negeri termasuk UMKM. Tawarkan regulasi/insentif/stimulus yang ditargetkan untuk pengusaha dalam negeri. Baru prioritas selanjutnya buat investor luar negeri. China saja sekarang mulai ketat soal perlindungan investor dalam negeri: kemilikan asing dibatasi, pengetatan wajib transfer teknologi, pengetatan komponen buatan dalam negeri, etc.

  4. Contoh lain, export Natural Resources ke luar negeri, sampai kebutuhan sbg contoh gas dalam negeri menjadi langka, baik gas untuk industri (keramik etc) maupun gas untuk Pembangkit Listrik yang saat ini krisis listrik. Semoga kontrak jangka panjang export gas dengan harga murah segera berakhir, seharusnya kontrak sudah kelar dalam waktu dekat ini.

  5. Petani (43% penduduk Indonesia) harus di transformasi menjadi industriawan juga, tidak hanya nanam saja. Akan bagus jika bisa menghasilkan produk olahan juga. Jadi diarahkan ke Agro Industry.


Apa lagi ya? Silakan rekan-rekan tambahi dengan comment-comment rekan-rekan :)

Berikut komentar Arief Gunawan dalam diskusi di FB, komentar kenapa lebih suka trading dari pada sebagai farmer/industriawan:
"Dr sisi pengusaha, sudah hampir lebih dr 10 tahunan, mengapa lebih suka/jump to bcome traders???
Semuanya Less:
1. Pusing mikirin labor plus cost operasi di pabrik
2. Pusing mikirin labor di petani
3. Pusing mikirin aturan yg tdk pro pengusaha
4. Pusing mikirin harga bahan local jarang turunnya
5. Pusing mikirin nilai untung yg kecil
Semuanya More:
1. Mudah itung2annya, brp dapetnya
2. Nggak capek2 and ribet kerjanya
3. Plus BM partner tambah banyak n plus opportunity yg lain
4. Jelas n bebas mikirin UMR dan tuntutan2 lainnya
5. Hmmm boleh juga cari kecil taxnya
Masih banyak morenya kok...

Jelas sekali bukan? Regulasi memegang peranan penting untuk mendorong pelaku bisnis mau mengambil jalur agro industri/manufaktur, yang kita tahu merupakan sektor penyerap tenaga kerja paling besar.

Semoga berguna bagi bangsa!
LihatTutupKomentar