The next trend: Social Networking-based Applications within the Enterprise.

Jika kita melihat betapa suksesnya pertumbuhan Facebook di Indonesia, yang terlihat dari growth member asal Indonesia yang luar biasa. Social Networking adalah Indonesia Bangets... Dengan hobi orang Indonesia yang suka ngrumpi, suka bantu orang, suka berkelompok.

Berikut data yang menyatakan bahwa Indonesia Ranking 2 Pertumbuhan Facebook Tertinggi di Dunia.



Kita juga sering melihat, mendengar atau bahkan mengalami sendiri fenomena pelarangan akses facebook melalui jaringan internet perusahaan selama jam kerja. Akses baru dibuka pada jam istirahat atau jam-jam AOH/after office hours.

Melihat fenomena suksesnya adopsi Social Networking di Indonesia, baik Facebook, Twitter, Friendster, Google Buzz yang baru maupun puluhan Social Network lain, timbul pemikiran bagaimana jika Social Networking di adopsi saja ke dalam aplikasi Enterprise - yaaa! di adopsi saja ke dalam aplikasi Intranet perusahaan.

Bisnis bisa menggunakan social networking kemudian jadikan sebagai bahan bakar dalam revolusi di bidang collaboration. Jadi produktif khan?, dimana Facebook di gunakan untuk gaul santai, begitu jam kantor yang diakses adalah sebangsa Facebook juga tetapi untuk keperluan produktifitas kantor.

Contoh: Aplikasi pembuatan dokumen-dokumen kantor bisa dikerjakan secara kolaboratif di dalam intranet kantor secara FUN dengan model social networking style. Social Networking yang khas meliputi:

  • Corporate People connection,

  • Activities: seperti Status update, Friend feed, Follow friend activity, Commenting, etc.

  • Data: sharing data diantara connected People.


Sebenarnya inti dari Social Network adalah engine Social Graph, jika disederhanakan isinya adalah struktur "friend connections" yang dimiliki oleh seseorang.


Trend tersebut disambut oleh Google dengan menerbitkan API "OpenSocial" yang di dukung secara kolaboratif dalam pengembangan spesifikasi dan API nya oleh vendor-vendor besar lainnya seperti IBM, SAP, Oracle incl. SalesForce.com, CISCO, etc. yang juga diikuti oleh pemain lain yang lebih kecil seperti SocialText, Alfresco, etc.

Dengan OpenSocial, maka aplikasi Intranet yang anda bangun dapat anda cangkokkan fitur-fitur Social Networking seperti yang telah disinggung di atas.

Berikut ini contoh nyata bagaimana jika Wiki di cangkok kan fitur Social Network akan menjadi seperti apa, saya ambilkan contoh produk "Enterprice Wiki" platform dari SocialText:

[Disclaimer: saya tidak ada hubungan afiliasi dengan SocialText, video ini adalah untuk contoh kasus riil saja]







Bagaimana menurut anda, aplikasi Enterprise apa saja yang akan muncul di perusahaan-perusahaan di Indonesia, Indonesia dengan kultur-nya yang Social Network banget...

Bagi yang ingin "mengukur" impact Social Media silakan simak: 26 Tools for Social Media Monitoring.

Monggo silakan dikomentari...

Breaking News:
Setelah artikel ini, saya juga akan sharing inisiatif Social networking kantor saya, Lintasarta, yang telah mengadopsi Social Networking technology untuk menjalankan Portal Idea Creation: CreativeSolutionsAward - CSA2 yang melibatkan masyarakat umum, dimana saya adalah co-founder dari inisiatif tsb (bersama bos saya dan tim saya). Inisiatif ini otomatis menjadikannya sebagai adopter Social Networking pada kategori Co-Creation Web 2.0 yang pertama di Indonesia.

So Stay Tuned :)
LihatTutupKomentar