Karimunjawa "The Hidden Paradise" dan untuk Layanan yang lebih Baik

Karimunjawa yang sering di sebut sebagai "The Hidden Paradise" memang bukan isapan jempol belaka.
Tidak bisa dipungkiri, jika dibandingkan dengan Bali, Karimunjawa punya banyak keunggulan pada sektor Wisata Alam.

[caption id="attachment_2509" align="aligncenter" width="700"]Pulau Karimunjawa yang Berbukit Pulau Karimunjawa yang Berbukit[/caption]

Keunikan Karimunjawa adalah punya banyak pantai dan banyak spot wisata, baik memancing, snorkeling, diving (menyelam), mengayuh canoe pada hutan mangrove, bahkan hiking pada bukit. Jika dirangkai dengan kalimat singkat, Pulau Karimunjawa adalah Pulau berbukit dengan pohon rindang yang hijau berudara sejuk yang dikelilingi pantai dan pulau-pulau kecil. Selain itu Karimunjawa punya keunikan supply air bersih PDAM-nya diambil dari Bukit yang sangat segar. Jadi jika kita mandi, bagaikan mandi dengan air Aqua.



[caption id="attachment_2507" align="aligncenter" width="700"]Bukit Berbukit di Tepi Pantai Bukit Berbukit di Tepi Pantai Karimunjawa[/caption]

[caption id="attachment_2508" align="aligncenter" width="700"]Pantai Karimunjawa Rindang dan Sejuk Pantai Karimunjawa Rindang dan Sejuk[/caption]

Bagi peminat olahraga air, seperti snorkeling, kita bisa memilih banyak opsi spot, demikian juga olah raga memancing dan diving.

Keunggulan lain adalah lokasi, Karimunjawa berdekatan dengan Semarang yang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah dan Jepara juga memiliki Dermaga yang layak.

Secara Potensi Pasar, Karimunjawa sangatlah diminati banyak sekali wisatawan asing yang berwisata ke Karimunjawa, terutama segmen pasar penggemar Wisata Alam atau Exotics Traveling. Sampai saat ini, jumlah Wisatawan Asing dan Domestik terus meningkat dengan pesat.

Pengalaman Perjalanan Karimunjawa yang Tidak Menyenangkan

Tetapi sayang, potensi alam Karimunjawa tidak diimbangi dengan pengelolaan yang profesional.

Berikut contoh pengalaman buruk saya berwisata di Karimunjawa. Sebagai gambaran, peristiwa ini sudah masuk ke berbagai media, antara lain seperti: http://regional.kompas.com/read/2014/08/07/11122391/300.Wisatawan.Terjabak.di.Karimunjawa.akibat.Cuaca.Buruk

Berikut ini beberapa hal yang saya sesalkan secara singkat berdasarkan pengalaman saya.

#1. Belum ada budaya transparansi informasi.
Pada saat saya membeli tiket ke perusahaan Sebuah Kapal Cepat, mereka tidak punya prosedur standar memberitahukan resiko cuaca. Oleh karena itu tidak mengherankan kejadian banyak wisatawan terjebak di Pulau Karimunjawa karena ombak yang lebih tinggi dari regulasi terus saja berulang.

#2. Government terkait tidak menjalankan regulasi wajib mengedukasi pasar bagi para operator travel, edukasi terkait resiko cuaca buruk dan resiko tidak bisa keluar dari Pulau. Seharusnya semua pelaku usaha travel menjalankan transparansi informasi.

#3. Kejadian berulang Wisatawan terjebak di dalam Pulau terjadi sering sekali. Anda bisa cek di berbagai media. Kenapa tidak ada corrective action supaya tidak berulang dan berulang lagi?

#4. Saya mempertanyakan sikap Caring dari Otoritas Syahbandar Jepara pada saat insiden terjadi. Berdasarkan pengalaman yang saya alami, pada saat kita terjebak cuaca buruk, kemudian muncul momentum cuaca membaik, tidak ada niatan baik untuk secara rasional dan responsif untuk segera me-"rescue" ratusan wisatawan yang terjebak agar segera bisa keluar dari Pulau. Jangankan me-"rescue", mengirimkan kapal komersial yang berbayar saja tidak, malah menahan ijin jalan Kapal Cepat yang sudah berniat menjemput Wisatawan kembali ke Jepara.
Padahal info cuaca dari BMKG menyatakan cuaca sudah cukup aman untuk perjalanan kapal dengan nahkoda yang berpengalaman. Saya membuktikan hal ini dengan susah payah menumpang kapal eks angkutan transmigrasi "KM Perintis", saat momentum cuaca membaik berdasarkan perkiraan BMKG 8 Agustus 2014. Saat itu Kapal Cepat dilarang menjemput wisatawan yang terjebak, terbukti perjalanan kami dengan Kapal Perintis berjalan dengan aman dan nyaman dengan laut yang sangat teduh.

[caption id="attachment_2511" align="aligncenter" width="700"]Penyeberangan Keluar Karimunjawa ke Semarang dengan Kapal Perintis. Saat itu Syahbandar Jepara tidak memberi ijin Kapal cepat masuk Jepara. Penyeberangan Keluar Karimunjawa ke Semarang dengan Kapal Perintis. Saat itu Syahbandar Jepara tidak memberi ijin Kapal cepat masuk Jepara.[/caption]

Saat itu, Syahbandar Jepara lebih memilih bermain "terlalu aman" dan kurang peduli dengan nasib wisatawan yang terjebak di dalam Pulau Karimunjawa.

Intinya saya menyesalkan, otoritas Syahbandar tsb kurang care, kurang responsif, kurang kompeten, kurang rasional dalam memberikan pelayanan masyarakat. Apalagi banyak wisatawan asing yang terjebak, bagaimana dengan citra Indonesia?

Bukti dari statement saya ini akan saya tulis pada artikel khusus.

Selain itu, berikut beberapa masukan tambahan terkait peningkatan competitive advantage Karimunjawa, untuk Layanan Wisata Karimunjawa yang lebih baik adalah sbb:

#1. Kelemahan infrastruktur transportasi Karimunjawa sebaiknya segera dibereskan, percepatan operasionalisasi pesawat komersial seperti Susi Air, Garuda atau yang lainnya akan membuka trafik Wisatawan baik asing maupun lokal (berdasar berbagai media rencana operasionalisasi-nya adalah Januari 2014, tetapi saat ini tertunda). Diversity Moda Transportasi Ditambah untuk membuka beberapa opsi transportasi. Ketergantungan pada laut menjadi berkurang, transportasi bisa kapan saja tidak seperti Moda via Laut yang hanya bisa pada musim ombak teduh. Yang perlu menjadi perhatian hanya pada olah raga air, yang hanya bisa dilakukan pada saat laut teduh.

[caption id="attachment_2510" align="aligncenter" width="700"]Snorkeling di Pantai Karimunjawa Snorkeling di Pantai Karimunjawa[/caption]

#2. Kelemahan infrastruktur energi, dalam hal ini Listrik agar segera dibereskan. Wisatawan asing dan domestik kelas menengah sangat tidak tahan tanpa internet apalagi jika tanpa listrik. Percepatan PLN mengimplementasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap sangatlah penting (rencana awalnya adalah operasional HUT RI Ke-68, Agutus 2013, tetapi sampai sekarang belum operasional).
Dimana saat ini Listrik hanya di-supply oleh kecamatan dengan Tenaga Diesel skala kecil. Listrik tsb saat ini hanya menyala pada pkl 17.30 s/d 06.00.

#3. Infrastruktur lain lain, seperti akses internet via Wifi. Wisatawan asing maupun domestik menganggap internet sebagai kebutuhan pokok. Mati gaya jika nggak ada internet.

Jika diringkas, saya berharap selain perbaikan sikap Government, Percepatan Infrastruktur Transportasi baik Laut dan Penerbangan Komersial dan Listrik akan sangat mengimbangi keindahan alam Karimunjawa dan potensi pasar-nya yang sangat besar bagi peningkatan devisa dari industri wisata.

Semoga Layanan Wisata Karimunjawa menjadi lebih baik, yang dapat mengimbangi Keindahan Alam yang luar biasa untuk menjemput Potensi Pasar yang sangat besar.

Saya membuat Survival Guide lengkap dengan koordinat lokasi untuk berwisata di Karimunjawa.  Silakan bagi yang berminat berwisata ke Karimunjawa dengan aman dan nyaman dan ingin mendapatkan informasi gratis bisa mendaftar dengan comment artikel ini.
LihatTutupKomentar