Kabar baik kabar buruk siapa yang tahu

Berikut saya quote cuplikan manerik dari Pak Arvan Pradiansyah pengarang Buku "“The 7 Laws of Happiness”:
Alkisah, hiduplah seorang petani yang memiliki seekor kuda. Pada suatu hari, kuda itu lepas dan kabur dari kandangnya. Padahal, kuda itulah satu-satunya milik berharganya yang membantu mencukupi hidup sehari-harinya. Kemudia para tetangga berdatangan dan bersimpati atas kaburnya kuda petani tersebut. Ketika berhadapan dengan para tetangga, petani itu berkata, “Kabar baik kabar buruk siapa yang tahu.” Dan beberapa hari pun berlalu.

Pada suatu hari, kuda itu datang bersama rombongan kuda-kuda liar lainnya. Para tetangga sang petani itu berkata, “Wah, selamat ya, sekarang engkau menjadi orang terkaya di desa ini.” Akan tetapi, petani itu hanya membalas, “Kabar baik kabar buruk siapa yang tahu.”

Hari yang lain, anaknya petani yang laki-laki jatuh dari kuda liar yang akan dijinakkannya. Anak itu mengalami patah tulang. Para tetangganya kemudian datang kembali, turut berduka atas tragedi yang menimpa anak si petani. Namun, lagi-lagi petani itu hanya berkata, “Kabar baik kabar buruk siapa yang tahu?”

Sampai akhirnya, pada suatu ketika, negara mewajibkan seluruh para pemuda untuk mengikuti wajib militer. Tanpa terkecuali, semua pemuda harus mengikuti perintah dari negara. Karena anaknya petani itu terluka parah dan mengalami patah tulang, anaknya itu tidak diharuskan mengikuti wajib militer. Beruntungkah petani tersebut? Petani itu kembali hanya berujar, “Kabar baik kabar buruk siapa yang tahu?”

Dari kisah tersebut tentu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap cobaan yang datang memiliki hikmah tersendiri bagi kita, bergantung bagaimana kita menyikapinya. Oleh karena itu jika suatu saat kita merasa bahwa kita sedang terpuruk, maka ingatlah akan cerita petani tersebut. Karena siapa tahu kita akan memperoleh kebahagiaan dari setiap cobaan yang kita terima.
LihatTutupKomentar