Investasi Seumur Hidup untuk Anak dengan Teropong Potensi Bakat dan Gaya Belajar Anak Lewat Analisa Sidik Jari

Sekedar share pengalaman parenting. ...
Saya ada junior yang punya energi besar (very passionate child).
Untuk bisa jadi motivator yang pas, buru-buru saya test potensi bakat (otak kanan/kiri, bakat karir, karakter, landasan motivasi, potensial & talent). Juga Learning Style/motivasi belajar incl. apa kebutuhan based on tipe metode belajarnya. Ini semua adalah GENETIK.

Contoh kebutuhan anak saya based on test bakat tsb (kebutuhan anak tidak sama):

  • Anak perlu tantangan yang dapat membangkitkan rasa keingintahuannya,

  • Anak membutuhkan suasana kompetitif untuk tolak ukur keberhasilannya dan cenderung prestatif,

  • etc..


Setelah itu tinggal kita motivate dan fasilitasi - fasiltasi - fasilitasi...
Untuk membentuk kepribadian dan kecerdasan (IQ/EQ) yang ditentukan faktor genetika bakat DAN pembelajaran/lingkungan.
Kepribadian & kecerdasan = Bakat + Lingkungan.

Tidak dapat dipungkiri, saat ini banyak orang tua dan guru yang kesulitan berinteraksi dengan anak (terutama anak yang cenderung unik atau khusus) karena meminta anak untuk belajar dengan gaya yang disamaratakan. Sehingga membuat anak menjadi kesulitan dalam belajar padahal bisa jadi anak tsb adalah anak yang berbakat khusus! Ingat cerita Albert Einstein? Einstein saat masih SD dianggap anak bodoh oleh gurunya, karena ketidaktahuan gurunya terhadap bakat Einstein tsb. Masih banyak cerita klasik senada yang jika dibahas akan terlalu panjang ceritanya.

Tidak jarang pula orang tua memaksa anaknya mengikuti kegiatan les yang tidak diminati anak. Setiap anak punya bakat, dengan mengenalinya, kita jadi punya modal awal untuk membantu anak-anak mengarahkan & membantu meraih cita-cita anak. Sehingga seharusnya kita bisa memberikan les yang sesuai dengan bakat anak kita.

Banyak pakar menasehati kita: "FOKUSLAH PADA KEKUATAN ANDA, lupakan kelemahan anda, karena kekuatan anda akan menutupi kelemahan anda!"

Dari total tiga faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak: kepribadian, kecerdasan dan bakat, yang murni ditentukan oleh faktor genetika (baca: keturunan) adalah Bakat Anak. Sedangkan kepribadian dan kecerdasan ditentukan faktor genetika dan lingkungan.

Lantas bagaimana caranya mengetahui Bakat anak ? Selama ini banyak sekali orang yang salah jurusan bukan ? ;) Apakah anda juga termasuk dalam golongan orang yang salah jurusan juga?? hehe :)

Langkah paling awal untuk mengembangkan potensi kecerdasan anak/remaja/calon mahasiswa adalah dengan mengenali bakat dan gaya belajarnya. Untuk mengetahuinya, orang tua bisa mengajak anak melakukan pengambilan & analisis sidik jari (fingerprint analysis).

Penelusuran bakat anak sejak dini sangat penting untuk acuan pemberian stimulus yang tepat sehingga anak dapat berkembang maksimal sesuai minat dan kemampuannya. Selain melalui tes Intelligence Quotient (IQ), bakat anak dapat dideteksi dengan tes sidik jari atau finger print analysis.

Analisis sidik jari adalah sebuah metode pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak kemudian di analisis sehingga kita bisa mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi, motivasi, karakter dan gaya belajar anak.

Penggunaan alat tes dimaksudkan untuk membantu para orang tua lebih mudah dalam memahami potensi tersebut. Semakin dini mengenali bakat anak maka orang tua akan lebih mudah dalam memberikan stimulus, pengarahan dan fasilitasi yang tepat dan optimal!

Analisa ini dilakukan oleh konsultan ahli yang menggunakan metode ilmiah yang bersifat deskriptif dengan memperkirakan potensi yang dimiliki seseorang dan pengembangannya di masa mendatang. Metode ini dilakukan dengan cara menginterpretasikan penyebaran atau distribusi potensi dalam diri seseorang.

Lantas jika potensi bakat telah diketahui apalagi yang mempengaruhi pencapaiannya di kemudian hari? Pencapaiannya benar-benar dipengaruhi usaha anak dan dukungan lingkungannya.

Analisis sidik jari bukan sebuah ramalan karena didasari oleh penelitian dan metode alamiah. Analisa ini juga bukan alat vonis, alat ukur kecerdasan, maupun alat pembanding.

Para ahli di bidang ilmu dermatoglyphics (ilmu yang mempelajari pola sidik jari) dan kalangan neuro-anatomi (kedokteran anatomi tubuh) telah menemukan fakta bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan telah muncul ketika janin dalam kandungan.

Para ahli dibidang dermatoglyphics atau ilmu yang mempelajari pola sidik jari dan kalangan kedokteran anatomi tubuh menemukan fakta bahwa sidik jari bersifat genetis. Pola guratan kulit pada sidik jari tersebut memiliki keterkaitan dengan sistem hormon pertumbuhan sel pada otak. Pola guratan-guratan kulit pada sidik jari, yang dikenal sebagai garis epidermal, ternyata memiliki korelasi dengan sistem hormon pertumbuhan pada sel otak yang sama dengan faktor garis epidermal.

Pada dasarnya metode analisis sidik jari hanya menginterpretasikan potensi dalam diri seorang anak, sedangkan pencapaian hasil kemampuan kecerdasan anak lebih dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan oleh anak dengan dukungan dari orangtua, guru, keluarga dan lingkungannya.

Dengan memahami potensi bakat anak, orangtua dapat mengetahui cara terbaik yang dapat dilakukan anak dalam belajar. Selain itu, bakat anak yang menonjol juga dapat dikembangkan dengan tenaga dan biaya, serta dalam waktu yang lebih efisien.

Jika kita sebagai orangtua anak tidak mengenali potensi bakat, motivasi, karakter dan gaya belajar anak maka kita pun akan kesulitan dalam memberi stimulus dan mengarahkan anak dengan tepat. Penggunakan analisa sidik  jari dengan cara pemindaian sidik jari anak dengan memanfaatkan metode pengukuran dalam mengetahui daya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi bakat dan gaya belajar anak. Menerapkan teknik belajar yang lebih baik yang cocok dengan anak anda akan memperbaiki kecepatan dan kualitas belajar-nya. Selain itu juga terkait capacity, tentunya jika ketemu bakat anak ada dimana, misal bakat musik, maka anak tsb akan memiliki kecepatan belajar yang cepat dan bisa mendalam belajarnya (kualitas) serta tentunya dia sanggup menyerap pembelajaran musik lebih banyak (capacity) ketimbang yang kurang berbakat pada musik.

Dari hasil analisa sidik jari ini bisa juga diketahui multiple intelegensi anak, daya belajar anak paling maksimal, apakah visual, pendengaran (auditory) atau menggunakan indera tubuh (kinestetik).



GB. MULTIPLE INTELLIGENCE QUOTIENT

Apa keunggulan metode ini dalam memotret potensi bakat anak dan gaya belajar optimum anak? Keunggulannya adalah cukup dengan scanning sidik jari nya, maka hasilnya dapat ditampilkan secara akurat tanpa harus khawatir anak sedang tidak mood atau bahkan tidak mau menjawab psikotest! Karena cukup scan sidik  jari nya maka selesai urusan ini dengan hasil yang akurat!

Metode ini sangat sesuai untuk anak-anak bahkan juga sesuai untuk calon mahasiswa, semakin dini semakin baik :)

Bila test sidik jari ini membuat anak seumur hidup memperoleh manfaat, mengapa tidak bersedia meluangkannya? ;)

PS:

Setelah artikel ini saya akan share Case Study dari hasil Test Sidik Jari anak-anak dan rekomendasi program pembimbingan yang optimum untuk anak-anak tsb.

Selamat mengarahkan anak-anak anda, monggo silakan dikomentari...

Sumber: berbagai sumber
LihatTutupKomentar