Riding the Wave: Strategi ANDAL Menaklukkan Industri Software

Tadi sore, pulang kantor sempat mendengarkan Teguh S Pambudi mempromosikan buku bertema Technopreneurship di FM Radio. Judulnya: Riding the Wave: Strategi ANDAL Menaklukkan Industri Software.

Buku tsb menceritakan kisah dan kiat sukses berbisnis Software, dengan mengambil keteladanan dan otobiografi Indra Sosrodjojo, founder dan CEO Andal Software Sejahtera. ANDAL adalah Software lokal yang berhasil menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Tema buku tsb yang jarang sekali muncul di pasaran, yaitu bicara tentang pengalaman dan aspek bisnis usaha Software, khususnya di Pasar Indonesia. Di Indonesia ada sekitar 500 perusahaan yang memproduksi peranti lunak lokal dengan jumlah aplikasi mencapai 5.000 buah. Mereka adalah independent software house yang mengerjakan pesanan.

Namun, Ditjen HKI mencatat baru 10 perusahaan lokal yang mampu memproduksi peranti lunak branded, yang membuat brand untuk produk yang dihasilkannya. Ini artinya: baru 10 perusahaan yang menjadi pelaku industri.

Penulis berharap pembaca bisa meneladani Indra Sosrodjojo, founder dan CEO Andal Software Sejahtera, seorang pelaku Industri, yang selalu belajar dari mentor virtual-nya... yaitu Buku.

Bagaimana dengan Indra sendiri? Berikut ini statementnya terkait kenapa dia bersedia di bedah dapurnya:

Alhasil, kami pun bersedia untuk “dibedah”. Permintaan saya dan teman-teman di Andal Software cuma satu: buku ini dapat dipersembahkan untuk para pelaku industri TI, khususnya industri peranti lunak, sehingga industri ini pun akan berkembang dan bertumbuh di Indonesia.


Juga:

Kekhawatiran saya pribadi tentang membuka rahasia dapur tak terbukti. Kami saling share, dan saya merasa bahwa wawasan saya justru bertambah luas lewat proses saling berbagi.

Dalam diskusi yang panjang itu, saya mengungkap banyak hal tentang Andal Software, mulai dari berdiri, fase-fase jatuh bangun, dan terpenting: kunci untuk menunggangi gelombang industri peranti lunak yang dinamikanya luar biasa pesat.

Industri peranti lunak memang seperti gelombang. What works today, become obsolete tomorrow! Peranti lunak yang hari ini hebat, akan segera tenggelam esok lusa dengan datangnya pesaing baru.

Siapa tak bisa menunggangi gelombang dinamika yang demikian pesat, dia akan tenggelam, seperti tenggelamnya produk yang dihasilkannya.


Yang ini seru:

The real competitor, sometimes is our mindset and the old way of doing business. Sebagai technopreneur, mindset dan cara mengelola bisnis harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan konteks industri yang terus datang bergelombang melahirkan beragam game changer yang baru.


Kita bisa belajar bagaimana Turnaround dilakukan Indra Sosrodjojo. Buku ini bisa menjadi landasan, apa sikap kita terhadap Wave baru yaitu Cloud Computing dan SaaS.

Sebuah kebutuhan yang terasa semakin mendesak serta relevan karena gelombang terbaru yang siap menerjang di segmen Enterprise Software adalah adanya Cloud Computing dan Software as a Service (SaaS)

Monggo silakan diintip.

[scribd id=34003007 key=key-9e7nskr7ru93luqpl2v mode=list]

LihatTutupKomentar